nusakini.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berkesempatan memberikan motivasi di hadapan siswa SMA Unggul Del, Sumatera Utara, Sabtu (23/7/2016)

Di hadapan wisudawan angkatan II dan pengukuhan siswa angkatan V, Menko Luhut berpesan bila saatnya menikah nanti, pilihlah istri yang paten juga seperti pilihannya.

“Saya tidak bisa berada pada posisi sekarang tanpa istri yang selalu mendukung, mengingatkan, dan bahkan menegur saya. Peran istri itu penting. Carilah istrimu yang baik, yang bisa mendukung kinerjamu”, pesan Luhut.

Namun Luhut mengingatkan bila saat ini para siswa haruslah fokuslah belajar dan bekerja karena dalam waktu 10 tahun ke depan, Indonesia akan masuk ke zaman keemasan.

• Kabar Gembira bagi Petani! Pangkas 145 Regulasi, Pemerintah Pastikan Distribusi Pupuk akan Lebih Cepat
• Peternak Menangis Atas Respons Cepat Mentan Amran Atasi Masalah Susu
• Mentan Amran Ajak Prajurit Tentara Perkuat Program Makan Bergizi Gratis
• Polri Dukung Penuh Percepatan Swasembada Pangan
• Mentan Amran ke Presiden Prabowo: Ada Perusahaan Vietnam Mau Investasi Susu dan Sapi di Indonesia

“Itu adalah era kalian, karena saya sudah terlalu tua untuk ambil bagian pada saat itu” ujarnya

Luhut juga menambahkan bila dirinya senang menyampaikan bermacam-macam nasehat, motivasi, dan inspirasi seperti itu kepada anak-anak didiknya di SMA Unggul Del di Desa Laguboti,Sumatera Utara tersebut. 

Pada kesempatan tersebut Luhut mengundang Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman untuk ikut memberikan pencerahan kepada mereka. 

“Dari kisah hidup beliau, kita belajar bahwa tak peduli dari mana saja kita berasal, dari kampung dengan rumah beralaskan tanah sekalipun, kita tetap bisa membangun Negeri ini. Syaratnya, kita harus punya hati yang baik, intelektual yang bagus, kemauan untuk bekerja keras dan disiplin” kata Luhut. 

Luhut mengingatkan agar tak perlu merasa malu kalau kita berasal dari keluarga kurang mampu, “Justru kita harus malu kalau kita mencuri, tidak disiplin, tidak mau bekerja keras, atau tidak jujur. Selain daripada itu, untuk apa kita malu?” pungkasnya. (p/mk)